Sunday, June 17, 2012

Budidaya Jagung

POLA TANAM JAGUNG
http://tanamanpangan.deptan.go.id/images_upload/jagung.jpg
Jagung ne
Jagung merupakan salah satu komoditi strategis yang bernilai ekonomis dan sebagai sumber utama karbohidrat serta protein setelah beras. Hampir seluruh bagian tanaman jagung dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan, saat ini cukup banyak yang memanfaatkan batang jagung sebagai salah satu alternatif bahan baku pembuat kertas, bahan baku pakan ternak, bahan baku industri, farmasi, tekstil dan lain sebagainya yang dibutuhkan setiap bulan. Dalam rangka pemenuhan tersebut diatas perlu langkahlangkah konkrit seperti pengaturan pola tanam, waktu dan cara tanam yang sesuai maka akan memberikan kontribusi dan distribusi panen yang merata sepanjang tahun.

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN POLA TANAM JAGUNG
Sebagai modal utama pengembangan usahatani, lahan semakin terbatas baik jumlah maupun kualitasnya. Berdasarkan data terbukti bahwa luas lahan pertanian di Indonesia terus mengalami penyusutan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi kurangnya lahan pertanian untuk pengembangan jagung antara lain:
  1. Pada lahan sawah yang ditanami padi sekali setahun. Meningkatkan IP dari IP.100 menjadi IP.200 dimana pada pertanaman kedua ditanam jagung.
  2. Pada lahan sawah yang ditanami padi 2 kali setahun. Meningkatkan IP menjadi IP.300 dengan menanam jagung pada musim tanam ketiga.
  3. Pada lahan tegal dan ladang yang diusahakan pada musim hujan.
  4. Pada lahan yang untuk sementara tidak diusahakan, namun sudah dapat dimanfaatkan, perlu pendampingan agar pertanaman dapat tumbuh dengan baik.

LANGKAH OPERASIONAL
Langkahlangkah operasional dalam rangka pengembangan jagung melalui penerapan teknologi pengembangan pola tanam adalah:
1.Pengaturan pola tanam dan waktu tanam Pola dan waktu tanam yang baik diharapkan dapat menjamin penyediaan produksi secara merata sepanjang tahun serta peningkatan produktivitas yang pada gilirannya diharapkan juga akan mengurangi fluktuasi harga serta penyediaan lapangan kerja yang merata

2.Optimalisasi lahan Optimalisasi lahan dilaksanakan melalui
a) Peningkatan IP di lahan sawah, lahan kering, lebak serta pasang surut.
b) Penerapan pola tanam secara tumpang sari (inter cropping), tanaman campuran (mixed cropping)

PENGEMBANGAN POLA TANAM
Pola tanam pada dasarnya merupakan penyesuaian pada kondisi alam dimana setiap wilayah akan mempunyai pola tanam tertentu yang sesuai dengan potensi alam setempat. Potensi alam sangat dipengaruhi oleh faktor iklim, yaitu suhu, sinar matahari, angin, kelembaban nisbi dan penguapan serta tersedianya air untuk pertumbuhan tanaman. Berdasarkan pengaruh dan sifat dari masingmasing faktor tersebut diatas, pengembangan pola tanam dapat dibagi atas :
1.Lahan Irigasi
Pada lahanlahan beririgasi biasanya banyak dijumpai tanaman padi dan palawija serta tanaman hortikultura yang diatur dalam suatu pola tanam tertentu. Dengan adanya pola tanam yang sesuai dan menguntungkan, terbukalah kemungkinan peningkatan efisiensi penggunaan air irigasi.
2.Lahan Tadah hujan
Pada lahan tadah hujan pertanaman biasanya dilakukan pada saat hujan turun dan diluar musim tesebut tidak ada pertanaman, untuk mengurangi resiko kegagalan petanaman dapat dilakukan dengan penanaman pola gogo rancah dan guludan untuk tanaman padi dan palawija. Dengan pola tanam guludan dapat memperkecil resiko kegagalan namun harus mengorbankan sebagian dari areal pertanaman, pola guludan terutama untuk palawija dimungkinkan akan dapat memberikan pertumbuhan yang baik karena adanya sumber air yang tersedia pada bagian terendah dari lahan tersebut.
3.Lahan Kering
Pola tanam yang lazim digunakan pada lahan kering pada umumnya adalah padi gogo dan jagung yang ditanam secara bersamaan pada awal musim hujan. Pertanaman dapat juga dilakukan tumpangn sari dengan umbiumbian
tingkat populasi jenis tanaman tergantung kepada tingkat kesuburan tanah dan curah hujan.
Sumber: deptan.go.id

No comments: